-2147012865 Pengertian Tentang HIV AIDS | Belajar Hidup Sehat

Ads 468x60px

Selasa, 09 Desember 2014

Pengertian Tentang HIV AIDS



Pengertian Tentang HIV AIDS
Pengertian HIV AIDS- AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus .


Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Sedangkan HIV adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

TAHAPAN INFEKSI HIV

Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan.

Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

Tahap 1: Periode Jendela

– HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
– Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
– Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan

Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:

– HIV berkembang biak dalam tubuh
– Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)

– Sistem kekebalan tubuh semakin turun
– Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
– Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

Tahap 4: AIDS

– Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
– berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

GEJALA- Terdapat 5 stadium penyakit AIDS, yaitu

1. Gejala awal stadium infeksi yaitu :

- Demam
- Kelemahan
- Nyeri sendi menyerupai influenza/
- Nyeri tenggorok
- Pembesaran kelenjaran getah bening

2. Stadium tanpa gejala

Stadium dimana penderita nampak sehat, namun dapat merupakan sumber penularan infeksi HIV.

3. Gejala stadium ARC 

- Demam lebih dari 38°C secara berkala atau terus
- Menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3 bulan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Diare mencret yang berkala atau terus menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas
- Kelemahan tubuh yang menurunkan aktifitas fisik
- Keringat malam

4. Gejala AIDS

- Gejala klinis utama yaitu terdapatnya kanker kulit yang disebut Sarkoma Kaposi (kanker pembuluh darah kapiler) juga adanya kanker kelenjar getah bening.

- Terdapat infeksi penyakit penyerta misalnya pneomonia, pneumocystis,TBC, serta penyakit infeksi lainnya seperti teksoplasmosis dsb.

5. Gejala gangguan susunan saraf

- Lupa ingatan
- Kesadaran menurun
- Perubahan Kepribadian
- Gejala–gejala peradangan otak atau selaput otak
- Kelumpuhan

Cara Penularan HIV AIDS

Bagian I- Melalui hubungan seksual

- Ano-Genital, Cara hubungan seksual ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tertinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi kaum mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari pengidap HIV.

- Ora-Genital, Cara hubungan ini merupakan tingkat resiko kedua, termasuk menelan semen dari mitra seksual pengidap HIV.

- Genito-Genital / Heteroseksual, Penularan secara heteroseksual ini merupakan tingkat penularan ketiga, hubungan suami istri yang mengidap HIV, resiko penularannya, berbeda-beda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.

Bagian II- Secara Non seksual

- Transmisi Parental, Penggunaan jarum dan alat tusuk lain (alat tindik, tatto) yang telah terkontaminasi, terutama pada penyalahgunaan narkotik dengan mempergunakan jarum suntik yang telah tercemar secara bersama-sama. Penularan parental lainnya, melalui transfusi darah atau pemakai produk dari donor dengan HIV positif, mengandung resiko yang sangat tinggi.

- Transmisi Transplasental, Transmisi ini adalah penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak, mempunyai resiko sebesar 50%. Disamping cara penularan yang telah disebutkan di atas ada transmisi yang belum terbukti, antara lain: ASI, Saliva/Air liur, Air mata, Hubungan sosial dengan orang serumah, Gigitan serangga.

Meskipun cara-cara transmisi di atas belum terbukti, akan tetapi karena prevalensi HIV telah demikian tinginya di Amerika Serikat, maka tetap dianjurkan :

1. Ibu yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.

2. Mengurangi kontaminasi saliva pada alat seduditasi pada saat berciuman dan pada anak-anak yang mengidap HIV yang menderita gangguan jiwa dan sering digigit serangga.

3. Bagi dokter ahli mata dianjurkan untuk lebih berhati-hati berhubungan dengan air mata pengidap HIV.

AIDS tidak menular karena :

1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual )

2. Bersentuhan dengan penderita.

3. Berjabat tangan.

4. Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.

5. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas penderita.

6. Berciuman pipi dengan penderita.

7. Melalui alat makan dan minum.

8. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.

9. Bersama-sama berenang di kolam.

Cara mencegah HIV AIDS adalah dengan :

1. Hindari seks bebas

2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual

3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah

4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.

5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai

6. Jauhi narkoba.












Sumber referensi : Dari berbagai sumber tentang HIV AIDS

0 komentar:

Posting Komentar