Pengertian
HIV AIDS- AIDS merupakan singkatan dari Acquired
Immuno Deficiency Syndrome sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau
Human Immunodeficiency Virus .
Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Sedangkan HIV adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Sedangkan HIV adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
TAHAPAN INFEKSI HIV
Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara
pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa
inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun,
pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan.
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus
HIV sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1:
Periode Jendela
– HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
– Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
– Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
– HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
– Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
– Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
Tahap 2: HIV
Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
– HIV berkembang biak dalam tubuh
– Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
– HIV berkembang biak dalam tubuh
– Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
– Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
Tahap 3: HIV
Positif (muncul gejala)
– Sistem kekebalan tubuh semakin turun
– Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
– Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
– Sistem kekebalan tubuh semakin turun
– Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
– Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 4:
AIDS
– Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
– berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
– Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
– berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
GEJALA- Terdapat 5 stadium
penyakit AIDS, yaitu
1. Gejala
awal stadium infeksi yaitu :
- Demam
- Kelemahan
- Nyeri sendi menyerupai influenza/
- Nyeri tenggorok
- Pembesaran kelenjaran getah bening
2. Stadium
tanpa gejala
Stadium dimana penderita nampak sehat, namun dapat
merupakan sumber penularan infeksi HIV.
3. Gejala stadium
ARC
- Demam lebih dari 38°C secara berkala atau terus
- Menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu
3 bulan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Diare mencret yang berkala atau terus menerus
dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas
- Kelemahan tubuh yang menurunkan aktifitas fisik
- Keringat malam
4. Gejala
AIDS
- Gejala klinis utama yaitu terdapatnya kanker
kulit yang disebut Sarkoma Kaposi (kanker pembuluh darah kapiler) juga adanya
kanker kelenjar getah bening.
- Terdapat infeksi penyakit penyerta misalnya
pneomonia, pneumocystis,TBC, serta penyakit infeksi lainnya seperti
teksoplasmosis dsb.
5. Gejala
gangguan susunan saraf
- Lupa ingatan
- Kesadaran menurun
- Perubahan Kepribadian
- Gejala–gejala peradangan otak atau selaput otak
- Kelumpuhan
Cara
Penularan HIV AIDS
Bagian
I- Melalui hubungan seksual
- Ano-Genital,
Cara hubungan seksual ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tertinggi
bagi penularan HIV, khususnya bagi kaum mitra seksual yang pasif menerima
ejakulasi semen dari pengidap HIV.
- Ora-Genital,
Cara hubungan ini merupakan tingkat resiko kedua, termasuk menelan semen dari
mitra seksual pengidap HIV.
- Genito-Genital
/ Heteroseksual, Penularan secara heteroseksual ini merupakan tingkat penularan
ketiga, hubungan suami istri yang mengidap HIV, resiko penularannya,
berbeda-beda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.
Bagian II- Secara
Non seksual
- Transmisi
Parental, Penggunaan jarum dan alat tusuk lain (alat tindik, tatto) yang
telah terkontaminasi, terutama pada penyalahgunaan narkotik dengan
mempergunakan jarum suntik yang telah tercemar secara bersama-sama. Penularan
parental lainnya, melalui transfusi darah atau pemakai produk dari donor dengan
HIV positif, mengandung resiko yang sangat tinggi.
- Transmisi
Transplasental, Transmisi ini adalah penularan dari ibu yang mengandung HIV
positif ke anak, mempunyai resiko sebesar 50%. Disamping cara penularan yang
telah disebutkan di atas ada transmisi yang belum terbukti, antara lain: ASI, Saliva/Air
liur, Air mata, Hubungan sosial dengan orang serumah, Gigitan serangga.
Meskipun cara-cara transmisi di atas belum
terbukti, akan tetapi karena prevalensi HIV telah demikian tinginya di Amerika
Serikat, maka tetap dianjurkan :
1. Ibu yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.
2. Mengurangi kontaminasi saliva pada alat
seduditasi pada saat berciuman dan pada anak-anak yang mengidap HIV yang
menderita gangguan jiwa dan sering digigit serangga.
3. Bagi dokter ahli mata dianjurkan untuk lebih
berhati-hati berhubungan dengan air mata pengidap HIV.
AIDS tidak
menular karena :
1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak
mengadakan hubungan seksual )
2. Bersentuhan dengan penderita.
3. Berjabat tangan.
4. Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.
5. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari
bekas penderita.
6. Berciuman pipi dengan penderita.
7. Melalui alat makan dan minum.
8. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
9. Bersama-sama berenang di kolam.
Cara mencegah
HIV AIDS adalah dengan :
1. Hindari seks bebas
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
6. Jauhi narkoba.
1. Hindari seks bebas
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
6. Jauhi narkoba.
Sumber referensi : Dari berbagai sumber tentang HIV AIDS
0 komentar:
Posting Komentar